S4: Sekali Selamat Selamanya Selamat, Jika…

Once Saved Always Saved (osas)

Syarat Keselamatan adalah Percaya, Iman Yang Benar

Efesus 2
8. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
9. itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

beberapa inti yang penting dari ayat ini:

  • iman BUKAN usaha/pekerjaan
  • tidak ada usaha/pekerjaan apapun yang bisa menyelamatkan ataupun menjaga selamanya selamat
  • tidak ada usaha/pekerjaan (dosa perbuatan) apapun yang bisa membuat orang kehilangan keselamatan
  • hanya iman yang benar saja satu-satunya persyaratan yang mutlak untuk mendapat keselamatan
  • syarat yang sama untuk mendapat keselamatan, yaitu iman yang benar saja satu-satunya persyaratan yang mutlak untuk selamanya tetap selamat
  • iman yang benar tidak mungkin terhilang. tetapi orang bisa dengan aktif/sengaja meninggalkan iman dan memilih tidak mau percaya lagi

Kisah Para Rasul 16
30. Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: “Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?”
31. Jawab mereka: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”

Syarat Selamanya Tetap Selamat Adalah Jika Selamanya Tetap Percaya

Tetap didalam Iman yang Benar

Roma 11
20. Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!
21. Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.
22. Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.

Yohanes 15
6. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

2Yoh 1:9. Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.

Peringatan Bahaya Keluar dari Iman Yang Benar

Iman yang benar adalah bahwa Keselamatan HANYA dengan percaya bahwa Kasih Karunia Tuhan Yesus sudah menebus semua dosa manusia di kayu salib sehingga semua dosa manusia sudah beres sudah dihukumkan dan sudah menjadi layak untuk menghadap Allah yang Maha Suci.

Adanya penyesatan di Jemaat Galalia yang berusaha membuat mereka percaya bahwa penebusan Yesus di salib belum cukup, tetapi harus ditambahkan dengan berbagai ibadah simbolik seperti sabat, sunat, makanan haram, dsb. Paulus memperingatkan, jika mereka percaya penyesatan itu, mereka lepas dan diluar kasih karunia Kristus.

Galatia 5
3. Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.
4. Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.
5. Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.
6. Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.

Murtad, Tidak Mau Percaya Lagi Maka Tidak Mungkin Bisa Selamat Lagi

Orang yang sudah mendapatkan Keselamatan kekal tidak mungkin bisa terhilang.
Tidak ada dosa apapun yang bisa membuat orang kehilangan keselamatannya, selain orang itu memilih untuk tidak mau percaya lagi.
Sama seperti orang Bisa Memilih untuk Percaya dengan Iman Yang Benar, orang itu juga Bisa Memilih Memutuskan untuk Tidak Mau Percaya Lagi.

Once Lost Always Lost, Jika Murtad Tidak Mungkin Bertobat Lagi

1Yohanes 2
24. Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah kamu dengar dari mulanya itu tetap tinggal di dalam kamu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa.
25. Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal.
26. Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu.
27. Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu–dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta–dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
28. Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.

Ibrani 6
1. Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
2. yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.
3. Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya.
4. Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
5. dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
6. namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
7. Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;
8. tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.

Ibrani 10
26. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
27. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
38. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.”

Yohanes 15
6. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.

2Petrus 2
20. Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.
21. Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
22. Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: “Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya.”

Jelas ini tidak bicara mengenai hal berkat jasmani/duniawi. Tetapi mengenai Kekekalan di sorga atau di neraka. Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.

O wretched man that I am!

Orang Baik Masuk Neraka

O wretched man that I am!
Apa beda Orang yang Baik dengan Orang yang Dibenarkan?

Nats: Luk 18, Luk 5

Orang Baik

Q:

Luk 18:18. Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: “Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”

YESUS:

19. Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.
20. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu.”

Orang Baik:

21. Kata orang itu: “Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.”

Editor:
Luar biasa memang ini orang yang sangat baik dan lugu atau lebih mungkin disebut sombong. SEMUA perintah Tuhan SUDAH dilakukan? SEMUA? Sombong sekali…

22. Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: “Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”
23. Ketika orang itu mendengar perkataan itu, ia menjadi amat sedih, sebab ia sangat kaya.
24. Lalu Yesus memandang dia dan berkata: “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.
25. Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”

Orang “Baik” atau lebih tepatnya orang yang menganggap diri benar dan sempurna dan layak dan pantas masuk sorga, sehingga tidak membutuhkan Penebusan Juruselamat.
Sama seperti orang yang menganggap dirinya sehat dan tidak membutuhkan dokter.

Luk 5:31. Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;
32. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”

Adakah orang benar? Tentu saja tidak ada yang benar selain Kristus. Semua orang sudah berdosa, tetapi sangat banyak orang baik yang menganggap dirinya benar.

Orang-orang ini ‘mencari’ Firman Tuhan untuk membuktikan dirinya benar dan sempurna sehingga tidak ada yang mau/perlu/bisa diperbaiki lagi.

Orang yang dibenarkan

Adalah orang yang selalu melihat dosa dan kekurangan dirinya dan berusaha menggunakan Firman Tuhan untuk terus-menerus memperbaiki dirinya.
Dan bagaimanapun juga usahanya tidak akan mungkin mencapai standar dan kesempurnaan kekudusan Allah yang Maha Kudus, karna itulah Juruselamat datang untuk menebus dirinya.

Luk 18
9. Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:
10. “Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
11. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
12. aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
13. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
14. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”

Rom 7:24. Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?
25. Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.