Separasi Tanpa Kompromi dan Bukan Isolasi

Tuhan perintahkan umatNya untuk separasi.

Belum lewat seminggu kematian penginjil legendaris yang sangat berdampak (buruk) bagi dunia. Billy Graham meninggal tanggal 21 Feb 2018, meninggalkan pelajaran yang sangat penting bagi Kekristenan agar kita tidak ikut terperosok dalam lereng licin ekumenisme.

http://graphe-ministry.org/articles/category/ekumenisme/

1Korintus 5:10. Yang aku maksudkan bukanlah dengan semua orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini.

Kita tidak disuruh mengisolasi diri dan pindah ke planet lain! Tetapi separasi yang tegas dan tanpa kompromi dalam membedakan yang kudus dan yang tidak kudus, apalagi yang najis.

https://is.gd/separasi

Dimana letak perbedaan isolasi dan separasi?
Isolasi menutup diri, jemaat dan juga pintu penginjilan sehingga jemaat gagal melaksanakan amanat agung.

Separasi yang tegas adalah perintah Tuhan dan tidak menutup pintu penginjilan, tetap menjadi garam dan terang dunia, memberitakan Kasih Yang Maha Besar yang telah menebus dosa seluruh dunia.

Segala urusan dengan Tuhan haruslah kudus.

Jemaat kudus yang terdiri dari orang-orang yang sudah dikuduskan oleh penebusan Kristus dan tidak dinajiskan oleh hal-hal yang tidak kudus.

Contoh, mengapa sangat banyak media-media koservatif di Amerika tidak mau mendirikan yayasan? Karena mereka tidak mau menerima dana pemerintah. Karena mereka tahu dengan pasti bahwa sumber dana memberikan dampak besar yang bahkan bisa berdampak kepada konten/isi berita yang mereka publikasikan.
Media konservatif bisa memberikan kritik yang jujur tanpa kompromi adalah karena mereka melakukan separasi dengan tidak menerima dana pemerintah sehingga mereka tidak perlu takut berita yang mereka publikasi akan berdampak pada pemasukan dana mereka.
Mengapa media konservatif bisa memahami dampak besar ini?
(Clue: sebagian besar media konservatif dibangun oleh orang-orang Kristen)

Tetapi anehnya jemaat alkitabiah kesulitan memahami dampak besar sumber dana yang tidak kudus.

1Timotius 6:10. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Tuhan sudah memberikan peringatan keras akan dampak uang ini. Jangan sampai kita mengabaikan peringatan Tuhan mengatakan ‘saya tidak begitu’ dan sengaja menceburkan diri kita kedalam pencobaan.

Sangat amat penting jemaat mengerti dengan benar dampak dari sumber dana supaya jangan ada dana yang tidak kudus menyusup bagaikan ragi, perlahan dan pasti akan bisa membelokkan doktrin.

Menggunakan yang tidak kudus dalam segala yang berhubungan dengan Tuhan adalah pelanggaran yang besar. Pelanggaran yang sama dilakukan Kain mempersembahkan korban yang tidak menguduskan. Korah yang tidak dikuduskan sebagai imam. Nadab dan Abihu yang membakar api asing (tidak kudus) dihadapan Tuhan. Uza yang menyentuh Tabut Kudus.

Bukan hanya niat baik saja, Tuhan menuntut semua yang berhubungan denganNya adalah kudus.
Apa yang tidak kudus menjadi najis jika berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Kudus.

Apakah dana najis itu sudah sedemikian besar sehingga penginjilan akan terhenti tanpa dana itu? Mengapakah harus menggantungkan diri pada sumber dana yang tidak kudus? Apakah berkat Tuhan kurang melimpah sehingga masih mengharapkan sumber yang tidak kudus?

Pertanyaan:
– bagaimana kalau saya punya rumah sakit dan orang berbagai agama datang berobat?
– bagaimana kalau bisnis saya jasa penguburan dengan berbagai ragam ibadah?
– bagaimana kalau teman saya datang ke rumah pas tepat jam ibadahnya dan mau menumpang tempat?

lebih lengkap mengenai obyek separasi, garis tegas separasi, klik:
https://is.gd/separasi

Tinggalkan komentar