Separasi: Menyembah dalam Roh dan Kebenaran

Obyek, Subyek, dan Cara penyembahan

Apa sajakah yang membedakan penyembahan yang benar?

Yohanes 4
23. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
24. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”

Obyek yang disembah

Hanya TUHAN satu-satunya, Yang KUDUS dan Yang BENAR yang harus disembah!

Wahyu 3:7. “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

Subyek yang menyembah, mau dibenarkan dan dikuduskan

dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap kekuatan

1Samuel 15:22. Tetapi jawab Samuel: “Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.
23. Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja.”

Cara penyembahan yang benar

Sepanjang masa, obyek dan subyek dalam penyembahan adalah sama. Obyek yang disembah hanya satu-satunya TUHAN, Yang Kudus dan Yang Benar! Subyek yang menyembah adalah orang-orang yang mau dibenarkan menjadi orang kudus. Perbedaannya hanyalah pada cara penyembahan. Pada jaman PL, penyembahan dalam bentuk ibadah-ibadah simbolik, sedangkan pada jaman PB, penyembahan hakekat dalam Roh dan Kebenaran.

Beberapa macam kesalahan dalam penyembahan

a. Obyeknya salah, cara penyembahannya salah: agama dunia, pagan, atheis/selfis
b. Obyeknya salah, cara penyembahannya benar: Kel 22:20, 2Raja 17:35. jaman ibadah simbolik, mempersembahkan korban kepada allah lain, yang seharusnya kepada Tuhan
c. Obyeknya Tuhan Yang Benar, cara penyembahannya salah: Kain, Nadab, Abihu, “kristen” yang masih melakukan ibadah simbolik jasmaniah

Ingat kembali! Separasi bukan memisahkan diri dari orang/manusia yang salah, tetapi memisahkan diri dari (praktek) kesalahan itu sendiri. Jadi, separasi bukan isolasi! Tidak perlu pindah planet untuk menerapkan separasi.

https://is.gd/separasi

Sampai dimana kita melakukan separasi? Apakah hanya pada poin a, b atau c?
Mungkin pertanyaan yang lebih mudah adalah, apakah kita mau ikut terlibat dalam kesalahan Kain, Nadab dan Abihu?

Tinggalkan komentar