Syarat Baptisan

Baptisan teramat sangat penting dalam menyaring agar tidak sembarangan orang menggabungkan diri kedalam jemaat, yang adalah Tubuh Kristus.

Jemaat yang benar tentu ingin Tubuh Kristus yang Kudus, sebisanya diadakan penyaringan agar hanya benar orang-orang yang sudah dikuduskan saja yang boleh menjadi anggota jemaat. Agar Tubuh Kristus tidak dicemari dengan orang-orang ‘baik’ yang belum dibenarkan dan dikuduskan.

Bertobat

Pertobatan seseorang bisa dinilai dari penyesalannya, pengakuan dosanya, dan harus terlihat pada buah pertobatannya.

Kalau maling tertangkap, biasanya itu bukan pertobatan, tapi kapok.

Matius 3:
6. Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.
7. Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: “Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
8. Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
9. Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!
10. Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
11. Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
12. Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”

Percaya

Mark 1:15. kata-Nya: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”

Ada juga kasus orang yang sudah benar-benar menyesali dosanya dan bertobat ingin dibebaskan dari dosa. Orang seperti ini tetap membutuhkan Injil yang memerdekakannya dari perhambaan dosa.

Untuk itu perlu iman, percaya, dengan segenap hati menerima berita Injil bahwa Yesus Kristus, Allah menjadi manusia hanya untuk dikorbankan untuk menebus segala dosanya.

Kisah Para Rasul 8
36. Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: “Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?
37. Sahut Filipus: Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.” Jawabnya: “Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.”

 

Bayangkan jika Yohanes dan para murid Yesus sembarangan membaptis orang-orang tanpa pertobatan. Jika demikian, kemungkinan besar harini Gereja hanya dipenuhi orang-orang ‘baik’ tanpa pertobatan. Tidak berbeda dengan kuil-kuil berhala yang orang-orangnya sangat giat melakukan kegiatan sosial.

Puji Tuhan, Yohanes dan para murid tidak sembarangan dan tidak mengejar / target jumlah jemaat.

Puji Tuhan, kini di Indonesia pun Jemaat Baptis sudah mulai mengadakan seleksi ketat dan tidak sembarangan membaptis dan mendirikan Gereja Kalimat Syahadat yang banyak terjadi diseluruh dunia.

Gereja Kalimat Syahadat, Gereja Jaman Now?

Sehingga slogan ‘biar sedikit yang penting benar’ jangan menjadi slogan omong kosong saja, tetapi bisa dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan.

Mudah-mudahan banyak Jemaat lain bisa mengikuti contoh teladan yang baik, mau berubah, terus belajar dan terus memperbaiki apa yang belum tepat dan menjaga Tubuh Kristus agar semakin Kudus dan tumbuh semakin sempurna.

Roma 12:2. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Tinggalkan komentar