Kebenaran dan Ketaatan

Matius 23:3. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.

Kebenaran dan ketaatan HARUS dipaket menjadi satu kesatuan dan tidak boleh dipisahkan.

Kebenaran tanpa ketaatan adalah seperti iman yang benar tanpa perbuatan yang benar. Orang yang hanya mendengarkan saja tetapi tidak melakukannya. Seperti tubuh tanpa roh. Seperti orang bodoh mendirikan rumah diatas pasir. Seperti pendengar yang menipu diri sendiri.

Seperti banyak orang ‘kristen’ yang mengaku percaya dan bahkan menyembah Yesus sebagai Tuhan yang benar. Tetapi tidak mau mentaati perintahNya, misalnya bagaimana baptisan yang benar, bagaimana lagu yang menyenangkan Tuhan, bagaimana dana persembahan yang kudus hanya dari jemaat, separasi, dst.

Bukan orang ‘kristen’ yang mengaku percaya dan memanggil Yesus sebagai Tuhan yang diselamatkan, tetapi yang mendapatkan kebenaran, menerima iman yang benar dan menunjukkan imannya dengan perbuatan.

Matius 7: 21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
24. “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
26. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
12:50. Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”

28:20. dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Yakobus 1:22. Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
2:26. Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

Ketaatan menunjukkan iman dan kasih

Bukan jemaat yang mengaku-ngaku mengasihi Tuhan yang benar-benar mengasihi Tuhan!
Tetapi jemaat yang taat-lah yang benar-benar mengasihi Tuhan!

Yohanes 14:12. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
14:21. Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”

Tetapi penting juga diperhatikan urutannya.
Tentu saja kita harus mendapatkan kebenaran terlebih dahulu sebelum mentaatinya.

Pertama, mendengar, mendapatkan kebenaran, lalu menerima kebenaran itu, lalu melakukannya dengan tekun, menerapkannya dalam kehidupannya, lalu tekun memberitakan kebenaran agar banyak orang bisa ikut mendapatkan kebenaran itu.

Banyak orang berhenti pada salah satu titik tidak melanjutkan, tidak melakukan, tidak menerapkan kebenaran atau tidak memberitakan, dst.

Tanpa kebenaran maka ketaatan bisa menjadi kesalahan bahkan kesesatan.

Seperti orang-orang Farisi yang taat melakukan ritual-ritual ibadah dengan benar tetapi tidak mau memahami hakekat ibadah simbolik dibaliknya dan bahkan menolak kedatangan Mesias yang menggenapi hukum Taurat.

Bayangkan orang mentaati kitab yang memerintahkan untuk membunuh semua orang yang tidak seiman dengannya. Akibatnya bisa kita lihat sendiri dari berita-berita pembunuhan di banyak negara timur tengah atau di Asia, seperti Pakistan. Bahkan ada yang membunuh kakak/adik bahkan anaknya sendiri dan menyebutnya sebagai ‘honor killing‘ (pembunuhan demi kehormatan keluarga). Adakah kehormatan dalam pembunuhan? Tapi kasus-kasus seperti itu adalah sah, legal, bahkan memang diperintahkan di banyak negara timur tengah. Sehingga pelaku tidak akan dihukum.

Jadi dari ketaatan itu kita bisa ‘melihat’ iman dan kasih seseorang apakah obyeknya sudah benar atau tidak.
Obyek ketaatan yang benar tidak akan menghasilkan percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Tetapi obyek ketaatan yang benar akan menghasilkan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. (Buah Roh, Galatia 5)

Galatia 5:16. Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
17. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging–karena keduanya bertentangan–sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.

Janganlah cuman mengaku-ngaku ‘saya percaya,’ ‘saya mengasihi Tuhan,’ dst.
Jangan pula berhenti pada titik ‘saya sudah mendapatkan kebenaran.’
Tuhan mau kita menunjukkan iman dan kasih kita dengan ketaatan dan ketekunan!

Tuhan Yesus memberkati!

Tinggalkan komentar